Desa Baru, yang terletak di wilayah yang kaya dengan nilai budaya dan tradisi, dikenal luas dengan sebutan "Kampung WAKE". Istilah "WAKE" dalam bahasa setempat mengandung makna filosofis yang mendalam, yaitu sebuah kondisi di mana masyarakat desa terhindar dari segala bentuk gangguan atau ancaman yang dapat merusak kedamaian dan keharmonisan kehidupan sosial. Seiring dengan makna tersebut, Desa Baru memang menjadi contoh nyata dari sebuah komunitas yang aman, damai, dan tentram. Di desa ini, kehidupan sosial masyarakat sangat menjunjung tinggi prinsip saling menolong, yang tercermin dalam hubungan interpersonal yang harmonis. Selain itu, masyarakat Desa Baru juga mengutamakan sistem gotong royong sebagai fondasi dalam membangun infrastruktur dan meningkatkan kualitas kehidupan bersama.
Dalam perkembangan sejarah administratifnya, Desa Baru mengalami sejumlah perubahan signifikan yang berakar pada kebijakan pemerintah. Salah satu perubahan penting adalah penggabungan tiga desa, yaitu Desa Wake, Desa Haliau, dan Desa Baru, menjadi satu entitas desa tunggal. Proses penggabungan ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi pemerintahan dan pembangunan desa melalui pengelolaan sumber daya yang lebih terorganisir. Pada saat penggabungan, pembakal (kepala desa) yang terpilih adalah perwakilan dari Desa Baru, yang kemudian menjadi desa hasil penggabungan tersebut. Sebagai konsekuensi administratif, nama desa hasil penggabungan itu diberi nama Desa Baru.
Namun, dinamika politik dan sosial yang terjadi pada periode berikutnya menghasilkan pemilihan pembakal dari Desa Wake. Meskipun terdapat perubahan dalam kepemimpinan desa, nama desa tetap dipertahankan sebagai "Desa Baru", yang mencerminkan identitas administratif yang telah ada sebelumnya. Dalam perjalanan waktu, kebijakan pemekaran desa kembali diterapkan, memecah desa besar tersebut menjadi tiga desa seperti semula, yaitu Desa Baru, Desa Wake, dan Desa Haliau. Meskipun demikian, nama Desa Baru tetap dipertahankan di desa tempat pembakal yang terpilih tinggal, menyebabkan terjadinya perubahan nama desa yang cukup signifikan. Desa yang awalnya bernama Desa Baru menjadi Desa Wake, sementara Desa Wake berubah nama menjadi Desa Baru, dan perubahan ini berlangsung hingga saat ini.
Meskipun melalui berbagai perubahan administratif dan kebijakan yang mempengaruhi struktur desa, esensi dari Desa Baru tetap tidak berubah. Desa ini tetap menjaga nilai-nilai kedamaian, keamanan, dan kesejahteraan masyarakatnya, yang telah menjadi ciri khas dari komunitas ini sejak awal. Keberlanjutan identitas sosial yang mengedepankan rasa kebersamaan dan gotong royong adalah bukti bahwa meskipun terjadi perubahan administratif, desa ini tetap mampu menjaga keharmonisan dan kualitas hidup warganya dengan baik.
